Neraka Saqar

Neraka Saqar
Berapa jumlah penjaganya?

...Mari Belajar Menulis Aksara Nusantara...

...Mari Belajar Menulis Aksara Nusantara...
Namaku dalam aksara Mandailing

Kecepatan Cahaya

Qur'an surat al-kahfi (18)

Qur'an surat al-kahfi (18)
Hapalkan 10 ayat awal dan akhir

14 kombinasi qur'an

al-qur'an online

Senin, 28 September 2009

232 + 434 = 666

Posting saat ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya yang berjudul “Wahyu Yang Tidak Sekedar Berkelipatan 19...!!!” Sebagaimana dijelaskan pada posting tersebut bahwa, ketika jumlah langkah kombinasi Qur’an = 36 langkah, maka, total 14 langkah tersebut adalah 1+2+3+7+10+15+16+17+18+20+23+30+34+36 = 232. Hal itu adalah perwakilan dari seluruh kombinasi Qur’an yang 36 langkah dengan total deret hitung secara berurut = 666.
Akan tetapi, ketika kita melihat mushaf Qur’an, maka seluruh kombinasi Qur’an adalah terulang sebanyak 30 kali dengan total 78 langkah (untuk lebih jelasnya, silahkan lihat dan baca kembali posting yang berjudul “Huruf Nun (ن) Pada Al-Qur’an = Tuna Wisma” pada tabel 1).

Selain itu juga, ada baiknya jika para pembaca kembali lihat posting sebelumnya (Wahyu Yang Tidak Sekedar Berkelipatan 19...!!!), kemudian perhatikan tabel 2 dan tabel 3 pada posting tersebut. Setelah itu, perhatikan tabel di bawah ini terutama pada huruf-huruf atau angka-angka yang berwarna :

Tabel 1

Total seluruh sandi yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah 78 langkah, dan jumlahnya 3081 (1+2+3+...+...+...+76+77+78 = 3081). Kemudian, dari 14 jenis huruf tersebut, kita dapatkan jumlah langkah huruf (yang pertama kali digunakan untuk membentuk suatu kombinasi) adalah, 1+2+3+10+13+30+31+32+33+35+38+60+68+78 = 434, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Tabel 2

Untuk memudahkan pemahaman kita, penulis menamai 36 langkah kombinasi Qur’an menjadi KOMBINASI GULUNG, adapun kombinasi Qur’an yang 78 langkah dengan nama KOMBINASI BENTANG.

Pahami dengan baik-baik persamaan dan perbedaan antara KOMBINASI GULUNG dan KOMBINASI BENTANG. Sebab dari hal itulah kita akan menemui sistematisnya kombinasi Qur’an.

Perhatikan bahwa, total dari 14 langkah huruf yang pertama kali digunakan untuk membentuk suatu kombinasi pada KOMBINASI GULUNG (36 langkah) ditambah dengan 14 langkah huruf yang pertama kali digunakan untuk membentuk suatu kombinasi pada KOMBINASI BENTANG (78 langkah) berjumlah 666 (232+434 = 666). Dan 666 adalah total deret hitung 36 langkah pada KOMBINASI GULUNG.

Memang benar bahwa, 232+434 = 666, akan tetapi, dapatkah anda membuat suatu kombinasi huruf atau angka dengan menggunakan langkah yang sistematis seperti Qur’an...?! Ketika langkah pada huruf yang pertama kali digunakan di KOMBINASI BENTANG ditotalkan, maka, totalnya HARUS merupakan selisih dari total seluruh langkah KOMBINASI GULUNG (Qur’an = 666) dengan total langkah huruf yang pertama kali digunakan pada KOMBINASI GULUNG (Qur’an = 232), dalam hal ini, pada “kombinasi gulung Qur’an” terdapat 36 langkah, dengan total penjumlahan deret hitungnya = 666, kemudian 232 merupakan total deret hitung untuk langkah huruf-huruf yang digunakan pertama kali pada “kombinasi gulung Qur’an”, jadi, 666-232 = 434.

Ibarat seperti ketika siapapun ingin membuat suatu kombinasi huruf yang sistematis, maka, ia harus memperhitungkan tempat (langkah) dan jenis huruf yang akan membentuk kombinasi, pada kombinasi-kombinasi setelahnya ataupun sebelumnya...!!! Apakah anda dapat membuatnya...??!! Atau malah tambah membuat anda menjadi semakin bingung dalam memahami hal ini...??!! Sungguh benar-benar SISTEMATIS...!!!

Wallaahu a’lam...

Senin, 24 Agustus 2009

Wahyu Yang Tidak Sekedar Berkelipatan 19…!!!

Penulis tertarik dengan artikel karya dari DR.Rashad Khalifa. Beliau telah banyak mengungkapkan beberapa keajaiban dalam Al-Qur’an. Walaupun ada beberapa pernyataan pada tulisan beliau yang penulis sangat tidak setuju terhadapnya, akan tetapi setidaknya ada kesimpulan utama yang penulis dapatkan setelah membaca artikel yang berjudul “Mathematical Miracle Of Qur’an”.

Kesimpulan utama yaitu bahwa, bilangan berkelipatan 19 pada Al-Qur’an telah menunjukkan kebenaran dan menjaga keotentikan identitas tentang wahyu Qur’an. Subhaanallah... benar-benar tulisan yang sangat menarik, akan tetapi hingga posting ini diterbitkan, penulis belum pernah menghitung jumlah huruf-huruf di dalam Al-Qur’an. Karena penulis belum pernah melihat mushaf Al-Qur’an yang asli (14 abad yang lampau), selain itu juga, tentu hal ini akan memakan waktu yang tidak sebentar. Jadi penulis belum pernah melakukan Cek & Ricek tentang jumlah huruf-huruf di dalam Al-Qur’an. Penulis hanya berkeyakinan bahwa Al-Qur’an tetap terjaga sejak diturunkan hingga saat ini, sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Hijr [15] ayat 9 :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”

Akan tetapi, sayangnya dari tulisan DR.Rashad Khalifa, ada sebuah persepsi yang menunjukkan bahwa, bilangan yang berkelipatan 19 harus benar-benar menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, jadi hal ini akan membuat orang-orang dapat sekedar untuk mencocok-cocokkan kemudian menyatakan dengan terang-terangan bahwa, dengan kelipatan 19 itulah wahyu terungkapkan. Jadi, penulis ingin melihat dari sisi lain tentang hebatnya Al-Qur’an.
Sebelum melangkah lebih jauh lagi, penulis ingin agar para pembaca memperhatikan tabel di bawah ini :


Tabel 1

Tabel di atas adalah kombinasi Al-Qur’an yang telah disusun sesuai dengan urutan no.surat kecil hingga besar, untuk lebih jelasnya, silahkan pembaca kembali lihat posting yang berjudul “Kode-Kode Al-Qur’an Yang Sistematis” pada tabel 1, dan bandingkan dengan tabel di atas.

Jika pada posting tersebut kita fokus untuk konfersi huruf (pada sandi qur’an) menjadi angka, maka, saat ini kita fokus kepada LANGKAH pada 14 sandi yang ada di dalam Al-Qur’an, yang totalnya sebanyak 36 langkah.

Kemudian perhatikan tabel di bawah ini, terutama pada huruf atau angka yang berwarna :

Tabel 2

Total seluruh sandi yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah 36 langkah, dan jumlahnya 666 (1+2+3+...+...+...+34+35+36 = 666). Kemudian, dari 14 jenis huruf tersebut, kita dapatkan jumlah langkah huruf (yang pertama kali digunakan untuk membentuk suatu kombinasi) adalah, 1+2+3+7+10+15+16+17+18+20+23+30+34+36 = 232, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :

Tabel 3

Jika total 36 langkah = 666, maka total 14 langkah untuk huruf-huruf pada Al-Qur’an yang digunakan pertama kali adalah 232. Dengan kata lain, sisa 22 langkah (36-14 = 22) haruslah berjumlah 434 (666-232 = 434). Hal tersebut tidaklah aneh dan memang harus begitu, jika tidak percaya, silahkan jumlahkan sendiri langkah-langkah yang belum tertulis pada tabel 3 di atas, pasti akan berjumlah 434 (jumlahkan langkah-langkah di tabel 2, dengan mengacu pada angka-angka yang tidak berwarna (warna hitam), bukankah jumlahnya = 434 ..?!)

Hal diatas tidaklah aneh dan sistematis untuk menunjukkan rapihnya kombinasi Al-Qur’an, akan tetapi, apakah mungkin jumlah 434 didapatkan ketika kombinasi Al-Qur’an dibuka sesuai aslinya (78 langkah), dan prosedur penghitungan dengan mengacu seperti di atas..??!!! Jika benar bisa didapatkan, maka, tentu hal ini akan menunjukkan bahwa kombinasi Al-Qur’an sistematis. Penjelasan ini akan diberikan pada posting yang akan datang... Insya Allah...

Wallaahu a’lam...

Minggu, 19 Juli 2009

Apakah Benar Berikut Adalah Dalil Matahari Mengelilingi Bumi (MMB)?

Dalil-dalil ayat Al-Quran yang dipakai oleh kelompok yang meyakini bahwa matahari mengelilingi bumi diantaranya :

فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari dari timur, maka datangkanlah matahari tersebut dari barat (Q.S. Al-baqarah : 258)”

Renungilah :
Ayat yang mulia diatas sama sekali tidak menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Perhatikanlah dengan seksama kalimat فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ (sesungguhnya Allah datang dengan matahari). Arti secara bahasa menunjukkan bahwa, Allah datang dengan matahari, Allah tidak berfirman فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي الشَّمْسَ , yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari.”

Perhatikan huruf ba (ب)nya yang dihilangkan. Jika ayat yang mulia tersebut tanpa huruf ba (ب), maka, ada kemungkinan bahwa matahari mengelilingi bumi, karena maknanya akan menjadi, matahari benar-benar didatangkan Allah dari arah timur seperti yang kita lihat. Namun, Allah berfirman bahwa :

“Sesungguhnya Allah s.w.t. datang dengan matahari dari timur.”
Untuk lebih jelasnya, mari kita membuat kalimat yang senada dengan firman Allah tersebut dengan mengganti subjek dan keterangan alatnya :

فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ

jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu :
“Sesungguhnya Ahmad datang dengan mobil dari timur.”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir atau hanya sebagai penumpang adalah 50% banding 50%.

Akan tetapi, artinya akan menjadi sangat berbeda jika kita menghilangkan huruf ba (ب) nya menjadi :


فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ السَّيَّارَةَ مِنَ الْمَشْرِقِ

Yang terjemahannya :
“Sesungguhnya Ahmad mendatangkan mobil dari timur”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir adalah diatas 50% (dapat dipastikan bahwa Ahmad yang nyupir mobil dari timur).
Bersandar seperti contoh diatas, maka, kalimat فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ akan menjadi mudah untuk dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
  1. Siapa yang datang dari timur? tentu jawabannya adalah Ahmad
  2. Dengan apa Ahmad datang dari timur? jawabannya adalah dengan mobil
Maka, pertanyaan senada dapat diajukan untuk posisi subjek (Ahmad) diganti menjadi Allah s.w.t. (الله), dan keterangan alat yaitu mobil (السيارة) diganti menjadi matahari (الشمس). Sehingga, inti maknanya “bukan matahari didatangkan Allah dari timur.” tetapi, ”Allah datang dari timur bersama atau menggunakan matahari.”

Pada kenyataannya, kita tidak melihat Allah s.w.t. ketika kita melihat matahari datang/terbit dari timur. Oleh karena itu, tidak sepenuhnya salah, bagi yang menerjemahkan bahwa :

“Sesungguhnya Allah s.w.t. mendatangkan matahari dari timur,”

Mengapa? karena segala sesuatu (peristiwa) yang kita lihat atau tidak kita lihat, adalah karena kehendak-Nya, begitu juga dengan matahari datang dari arah timur yang kita melihatnya demikian. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, firman Allah s.w.t. tersebut menekankan kepada, “kedatangan Allah s.w.t. dari arah timur dan matahari sebagai alatnya.”

Bahkan, firman Allah s.w.t. pada surat 36 ayat 38 وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا (dan matahari berlari pada orbitnya), tidaklah sepenuhnya menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Namun, Allah s.w.t. benar-benar memberitahukan kita bahwa, matahari berlari, matahari tidak diam, serta ayat ini juga merupakan bantahan terhadap teori Heliocentris (Bumi Mengelilingi Matahari (BMM)).

Perdebatan antara BMM (Bumi Mengelilingi Matahari) dan MMB (Matahari Mengelilingi Bumi) tidak akan berakhir jika Allah s.w.t. benar-benar berfirman secara tegas :

وَالشَّمْسُ تَجْرِي حَوْلَ اْلأَرْضِ لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا وَ اْلأَرْضَ سَاكِنَةً

“Dan matahari berlari disekitar bumi untuk menetap pada orbitnya sedangkan bumi diam”

Singkatnya, Allah s.w.t. memberitahukan kita bahwa, “Matahari tidak diam, dan Allah s.w.t. menjadikan kita melihat matahari terbit, datang dari arah timur.”


Wallahua’lam...

Jumat, 08 Mei 2009

Bagaimana Menjawab Tantangan Sandi Qur’an?

Jika para pengunjung blog membaca tulisan sebelumnya, yaitu “Kode-Kode Al-Quran Yang Sistematis” maka, sebenarnya ada jawaban untuk tantangan tersebut, dan jumlah bilangan prima akan terulang lebih dari 19 kali, yaitu jumlah maksimum sebanyak 28 kali. Dan tahapan membentuk kode adalah sebagai berikut :
Sebagai ganti dari huruf hijaiyah, maka 14 huruf yang digunakan adalah 14 huruf alphabet yang kita gunakan, yaitu A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N. Oleh karena itu, kombinasi yang dibentuk dari 14 huruf tersebut adalah kombinasi berhuruf alphabet. Untuk jelasnya perhatikan tabel di bawah ini, dan perhatikan kolom dan huruf yang berwarna MERAH yang menunjukkan bilangan prima :
Tabel 1

Ingat, urutan yang disusun pada tabel di atas adalah sesuai penomoran dari yang terkecil hingga terbesar. Maka, bilangan prima (2,3,5,7,11,13) tersebut seluruhnya terulang sebanyak total 19 kali. Pertanyaannya, apakah pengulangan total bilangan prima sebanyak 19 kali adalah jumlah yang paling banyak? Maka jawabannya adalah TIDAK, sebab dari total 36 langkah tersebut maka terdapat sisa 17 langkah yang bukan bilangan prima, yaitu 36-19=17, jadi ada kemungkinan kombinasi lain yang dapat dibentuk untuk mendapatkan jumlah bilangan prima yang paling banyak...!!

Dan jawabannya adalah, dengan mengatur kombinasi seperti di bawah ini, maka akan didapatkan jumlah bilangan prima maksimum :
Tabel 2

Jumlah bilangan prima akhirnya didapatkan dengan total sebanyak 28 kali (jumlahkan pengulangan pada kolom “diulang” yang berwarna HIJAU, 6 + 6 + 4 + 4 + 4 + 4 = 28). Anda dapat mengatur apapun kombinasi atau jenis kodenya antara No.2 sampai 13, akan tetapi kombinasi No.1 haruslah seperti di atas (perhatikan No.1 pada tabel 2), sebab, hal tersebut menunjukkan keteraturan penggunaan huruf pada kombinasi yang akan dibentuk, dan yang jelas jumlah maksimum pasti harus 28, dan hanya ada 8 yang bukan bilangan prima. Akhirnya, INILAH JAWABAN TANTANGAN terhadap tulisan sebelumnya yaitu “Kode-Kode Al-Qur’an Yang Sistematis”.

Akan tetapi timbul permasalahan baru...!! Jika kita amati kombinasi sandi yang dihasilkan dari jumlah pengulangan bilangan prima yang maksimum, maka, terdapat hanya 2 kombinasi saja yang dimana kombinasi tersebut huruf-huruf pembentuknya mewakili untuk kombinasi keseluruhan. Kombinasi itu adalah :
  1. ABCDEFGHIJKLM
  2. N
Yaitu No.1 dan No.14, perhatikan kembali tabel 2. Dan 2 kombinasi inilah yang menjadi jumlah kombinasi maksimum yang dapat dibentuk untuk menghasilkan bilangan prima pengulangan maksimum sebanyak 28 kali. Inilah masalahnya...!! Kenapa...?!

Sebelumnya, marilah kita ambil deret hitung sebanyak 14 langkah yang berurutan, dari mana saja anda memulai, yang jelas harus 14 langkah berurutan.

Dan ternyata, dari 14 langkah (dari manapun anda akan memulai), maka, jumlah bilangan prima maksimum adalah sebanyak 6 macam. Dan 6 macam bilangan prima itu adalah 6 bilangan prima awal, yaitu 2,3,5,7,11 dan 13.

Kenapa hal ini menjadi masalah untuk menjawab tantangan...?! Sebab, di dalam Al-Qur’an, hanya ada 6 kombinasi saja, yang huruf-huruf pembentuknya mewakili untuk pembentukan kombinasi seluruhnya. Kombinasi itu adalah :
Tabel 3

Nah... jika 6 kombinasi tersebut mewakili jumlah 6 bilangan prima maksimum yang dapat dihasilkan dari 14 langkah (dari manapun anda memulainya), maka, tentu hal ini akan membuat kita berpikir bahwa, 14 macam sandi di dalam Al-Qur’an benar-benar sistematis...!!! Sebab, tidak sekedar pengulangan bilangan prima sebanyak 19 kali saja, bahkan mungkin 19 kali pengulangan bilangan prima bukan yang maksimum?! Pada kenyataannya 19 kali pengulangan bilangan prima dari kombinasi Al-Qur’an yang dibentuk adalah jumlah maksimum, bahkan secara urutan terbalik (penjelasannya nanti akan datang). Yang jelas kita menghadapi fakta bahwa, jumlah kombinasi dasar (sebanyak 6 macam) benar-benar telah menunjukkan hubungan sistematis bahwa, bilangan prima telah menjelaskannya...!!

Jadi, dapatkah anda membuat yang sepertinya...?!

Jumat, 24 April 2009

Kode-Kode Al-Qur’an Yang Sistematis

Tantangan buat yang membaca tulisan ini...

Apakah anda dapat mengulang bilangan prima, sehingga bilangan prima keluar yang paling banyak, dari kode yang dibentuk oleh 14 huruf kemudian membentuk 14 kombinasi yang seluruhnya berjumlah 36 langkah?

Maka jawabannya adalah, kode-kode Al-Quran telah menyusunnya seperti demikian. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :

Tabel 1

Perhatikan tabel 1 diatas, terutama bagian yang diarsir warna kuning pada kolom Kode No, maka kita akan dapatkan bahwa bilangan prima terulang sebanyak 19 kali, dan bilangan ini merupakan jumlah bilangan prima terbanyak yang dapat dibentuk sesuai tantangan di atas. Jika anda tidak percaya, silahkan coba dan cari lagi...!

Sabtu, 18 April 2009

Kenapa jumlah الم (Alif Laam Miim) = 127?

Urutan no.surat penempatan الم (alif laam miim) adalah 2,3,29,30,31,32 jumlah seluruhnya adalah 127. Adapun 127 adalah bilangan prima no.31, akan tetapi dalam al-qur’an terdapat kombinasi huruf misterius sebanyak 14 macam. Sebetulnya 127 adalah bilangan prima no.urut yang ke 14 jika jarak penempatan الم (alif lam mim) dikurangi 6 terus menerus, hingga mencapai nilai minimum. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :

Tabel 1

Jadi, sebenarnya الم (alif laam miim) itu telah merangkum seluruh kombinasi yang dibentuk dalam al-qur’an, sebab, jenis seluruh kombinasi di dalam al-qur’an jumlahnya 14 macam yang dibentuk dari 14 macam huruf, seperti layaknya bilangan prima yang tidak dapat dibagi lagi selain oleh 1 dan bilangan itu sendiri.


Kita tidak akan mengatakan bahwa angka tertentu sebagai angka “keramat”, akan tetapi kita akan tercengang begitu melihat al-qur’an tersusun secara sistematis. Al-qur’an telah menunjukkan bahwa semua simbol misterius memiliki keunikan tersendiri, seperti layaknya bilangan prima yang unik (tidak dapat dibagi lagi).


Hal ini ibarat ketika kita akan menulis sesuatu yang diawali dengan simbol (mis.ABC), maka, kita harus mengetahui jumlah dan jenis simbol selanjutnya pada halaman (bab) yang lain, dengan memperhitungkan hubungan sistematis apa yang dapat ditarik? Dalam hal ini al-qur’an telah memperlihatkan bahwa, tiap bilangan prima yang unik menjelaskan untuk setiap kombinasi yang akan atau telah dibentuk (sebanyak 14 macam).

Huruf Nun (ن) Pada Al-Qur’an = Tuna Wisma

Dalam al-quran terdapat beberapa kombinasi huruf tidak ada seorangpun yang mengetahui hakekat artinya, seluruhnya berjumlah 14 macam dan memiliki keunikan tersendiri dalam penempatan huruf-hurufnya. Allah s.w.t. telah mengabarkan dalam surat Ali ‘Imran (keluarga ‘Imran) [3] ayat 7 bahwa ayat-ayat tersebut termasuk ayat mutasyabihat yaitu :
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آَيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آَمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

Tulisan ini bukan untuk mencari-cari arti dari pada ayat-ayat tersebut, akan tetapi untuk mencari keunikan dan kesistematisannya yang dijelaskan dengan hubungan diagram. Adapun kombinasi yang 14 itu adalah :

الم المص الر المر كهيعص طه طسم طس يس ص حم عسق ق ن

Semua kombinasi diatas saling berhubungan, dan hanya 1 kombinasi saja yang tidak berhubungan yaitu kombinasi huruf nun (ن), surat nun pada mushaf al-quran terletak pada nomor 68. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :

Tabel 1

Kemudian perhatikan diagram hubungan keterkaitan huruf-huruf kombinasi al-quran berikut :

Diagram 1

Dalam Al-quran hanya terdapat 1 kombinasi saja yang tidak saling berhubungan (kombinasi lepas), yaitu kombinasi huruf nun (ن). Allah s.w.t. telah menyuruh nabi Muhammad s.a.w. untuk menempatkan surat tersebut pada nomor 68. Sebenarnya, jika dicermati penempatan tersebut, maka kita akan menemui keunikan tersendiri, diantaranya :

Jika kita menganggap bahwa, kombinasi huruf nun tersebut memiliki urutan ke-nol (karena tidak berhubungan dengan kombinasi lainnya) maka, penempatan kombinasi huruf yang lainnya (13 macam) harus menyesuaikan sesuai dengan jaraknya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :


Tabel 2

Kita dapati ternyata jumlah kombinasi alif lam mim (الم) adalah -281. Bilangan prima tidak ada yang memiliki nilai negatif, akan tetapi, jika kita mengalikan seluruh penempatan nomor surat yang telah dikurangi dengan 68 tersebut (lihat tabel.2) dengan -1, maka semuanya akan memiliki nilai positif. Dan penempatan nun (ن) posisi nol tidak berubah. Adapun 281 adalah bilangan prima no.60. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :


Tabel 3
Amati tabel 2 dan tabel 3, perhatikanlah bahwa angkanya sama, tetapi memiliki posisi yang berbeda, tabel 2 bernilai negatif dan tabel 3 bernilai positif. Oleh karena itu tabel 2 menunjukkan kepada penempatan posisi menaik, sedangkan tabel 3 menunjukkan penempatan posisi menurun.

Maksud dari posisi menaik dan posisi menurun adalah, marilah kita ambil satu contoh kombinasi, yaitu alif lam mim (الم). Kombinasi الم terletak pada surat no. 2,3,29,30,31,32 (lihat tabel 1), jarak antara kombinasi الم memiliki posisi yang sama sesuai الم pada tabel 2 yaitu -66,-65,-39,-38,-37,-36 (penempatan posisi الم yang menaik), akan tetapi jika melihat tabel 3 maka posisi kombinasi الم adalah menurun (66,65,39,38,37,36). Karena mushaf asli posisi الم adalah menaik maka, ambillah nilai terkecil dari posisi menurun (yaitu 36) dengan interval menaik, sehingga hasilnya seperti berikut : 36,37,63,64,65,66. Jumlahkan angka tersebut, 36 + 37 + 63 + 64 + 65 + 66 = 331, 331 merupakan bilangan prima no.67.
Jika no.urut prima jumlah posisi الم menaik (281, prima no.60) dijumlahkan dengan no.urut prima posisi الم menurun (331, prima no.67) maka, 60 + 67 = 127, maka 127 adalah penempatan الم sesuai jumlah asalnya (lihat jumlah no.surat الم pada tabel 1).

Hal diatas menunjukkan bahwa, penempatan kombinasi huruf nun (ن) yang terlepas, mengikat kombinasi lain sesuai dengan posisinya.

Atau dengan kata lain, huruf nun (ن) yang tidak memiliki rumah (tuna wisma), sesungguhnya berhubungan dengan kombinasi lainnya.
Wallahu a'lam...