Neraka Saqar

Neraka Saqar
Berapa jumlah penjaganya?

...Mari Belajar Menulis Aksara Nusantara...

...Mari Belajar Menulis Aksara Nusantara...
Namaku dalam aksara Mandailing

Kecepatan Cahaya

Qur'an surat al-kahfi (18)

Qur'an surat al-kahfi (18)
Hapalkan 10 ayat awal dan akhir

14 kombinasi qur'an

al-qur'an online

Selasa, 02 Februari 2010

Mungkinkah Merubah Kombinasi Alif Laam Miim (الم) Menjadi Kombinasi Yang Lain...?

Masih berhubungan dengan posting sebelumnya, akan tetapi pada saat ini kita fokus pada “merubah kombinasi qur’an”. Agar pembahasan tidak melebar, kombinasi alif laam miim (الم) dahulu yang kita fokuskan. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, penulis berharap agar para pembaca memperhatikan tabel 1 pada posting sebelumnya (Siapa Yang Menyusun...?).
Dari tabel 1 tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 kombinasi yang berlainan susunan hurufnya. Ambillah kata “sepakat” bahwa jumlah huruf pembentuk kombinasi pada surat alif laam miim (الم) (surat no.2,3,29,30,31 dan 32) adalah berkelipatan 19 (perlu diperhatikan bahwa, untuk mengkritisi hal ini, silahkan hitung sendiri jumlah hurufnya melalui mushaf qur’an asli, sebab penulispun belum pernah melakukan perhitungan tersebut). Kemudian, ada baiknya jika anda melihat kembali tabel 1 pada posting yang berjudul “232 + 434 = 666”.

Perhatikan tabel KOMBINASI BENTANG (78 langkah) dengan seksama. Jika sebelumnya kita fokus pada langkah huruf atau langkah angka yang berwarna, maka, saat ini konsentrasi pada setiap langkah angka yang mewakili huruf alif (ا) pada setiap kombinasi alif laam miim (الم). Selanjutnya, maka perhatikan tabel di bawah ini :

Tabel 1

Letak langkah alif laam miim (الم) dengan konsentrasi pada huruf alif (ا), dapat dirangkum seperti tabel di bawah ini (perhatikan kolom yang diarsir warna kuning) :

Tabel 2


Perhatikan tabel 2 diatas, ternyata jumlah LETAK LANGKAH alif (ا) yaitu = 203 (tidak berkelipatan 19). Alif (ا) No.1 ketemu dengan alif (ا) No.2 pada 3 langkah ke depan, alif (ا) No.2 ketemu dengan alif (ا) No.15 pada 41 langkah ke depan, begitu seterusnya. Jadi, dari 53 langkah ke depan, alif (ا) No.1 menemui alif (ا) pada kombinasi yang sama (alif laam miim (الم)) sebanyak 5 kali.

Ada fenomena yang “membosankan” dari tabel 2 diatas, perhatikan bahwa jumlah letak langkah alif laam miim (الم) adalah sebesar 627, dan 627 merupakan bilangan berkelipatan 19 (19x33=627). Kemudian ada fenomena “kebetulan” yang aneh sekali dari letak langkah huruf alif (ا) tersebut, walaupun jumlah letak langkahnya tidak berkelipatan 19 (yaitu 203), akan tetapi, jika kita menggabungkan letak langkah alif (ا), maka, langkah 1,4,45,48,51 dan 54, akan menjadi 1445485154, “hebatnya” 1445485154 berkelipatan 19, 1445485154 dibagi 19 = 76078166.
Itu bukanlah fenomena yang membosankan dan kebetulan, tapi itu adalah fenomena tidak mencocokkan... Seperti itukah mukjizat...?!

Lalu, kenapa menghubungkan langkah 1,4,45,48,51,54 dengan 19 caranya “harus” dengan menggabungkannya menjadi 1445485154 agar terlihat seperti mukjizat karena 1445485154 berkelipatan 19 ...?!

Sejujurnya penulispun bingung dalam memahami hal ini, apakah hanya sekedar mencocok-cocokkan saja ataukah tidak? Sebab, di dunia ini simbol angka bermacam-macam, bahkan tata cara membacanyapun beraneka ragam (kanan-kiri, kiri-kanan, atas-bawah, bawah-atas, dst...), bangsa Romawi dan Jepang saja memiliki perbedaan dalam tata cara membaca dan menulis angka, lantas, apakah ketika “cukup dengan menggandengkan angka yang berada didekatnya” kemudian hasilnya berkelipatan 19 dapat dikatakan mukjizat...?! Aneh...!! Sungguh aneh...!! Itu jelas-jelas fenomena tidak mencocokkan...!! Jangan jauh-jauh dech, ambil saja contoh angka Romawi :
Angka 4 dalam Romawi = IV
Angka 5 dalam Romawi = V

Lantas, apakah ketika menggabungkan 4 dan 5 menjadi 45 ...? atau 54 ...? semakna dengan penggabungan angka Romawi menjadi IVV ...? atau VIV ...? atau mungkin ada metode penggabungan angka dengan cara lain...? Penulis Bingung...!! Jika hal yang demikian dapat dikatakan mukjizat, maka sesungguhnya banyak cara lain yang CARA TIDAK SESUAI DENGAN TUJUAN...!!

Ketika kita menetapkan suatu simbol tertentu yang melambangkan jumlah, maka, pada saat itupun kita pasti akan tetap berbicara mengenai jumlah, begitu juga ketika menetapkan bahwa simbol tertentu sebagai letak (lokasi), maka, pada saat itupun kita pasti akan tetap berbicara mengenai letak (lokasi). Jadi jelaslah, bahwa letak tidak sama dengan jumlah...!!

Dan melihat langkah alif (ا) pada qur’an yaitu 1,4,45,48,51,54 kemudian “digabungkan” menjadi 1445485154 maka, kita dapat memahami bahwa, maksud dari kata DIGABUNGKAN adalah BUKAN DIJUMLAHKAN…!! Sebab, jika kita ingin menjumlahkan letak langkah alif (ا), maka hasilnya adalah 203. Adapun jika “ingin” menyatakan bahwa 1445485154 adalah “jumlah” letak langkah alif (ا) juga, maka persepsi yang dibangun adalah seperti berikut :
Tabel 3
Permasalahannya adalah, bagaimana mungkin langkah 1 dapat disamakan dengan langkah 1000000000, langkah 4 disamakan dengan langkah 400000000, langkah 45 disamakan dengan langkah 45000000, langkah 48 disamakan dengan langkah 480000, langkah 51 disamakan dengan langkah 5100 ...??!! Tapi untungnya langkah 54 tetap.

DR.Rashad Khalifa juga melakukan perhitungan dengan metode menggabungkan angka-angka sehingga berkelipatan 19. Akan tetapi, bagi penulis pergulatan pemikiran tersebut tidak ada kepastian/kejelasan, mungkin pembaca ada yang dapat membantu...? Sebab, keanehan ini penulis temui juga dalam susunan 7 kartu ajaib yang rapih, dimana kita dapat menemui semua angka yang kita inginkan dari angka 1 hingga 127, hanya dengan cukup mencari angka yang hadir dari tiap 7 kartu tersebut, lalu menjumlahkan angka-angka terkecil yang mewakilkan 127 pilihan, sungguh aneh... berikut adalah 7 kartu ajaibnya...

Tabel 4

Ambil contoh :
Misalnya kita mencari angka 15, maka, angka 15 hadir pada kartu 1, kartu 2, kartu 3 dan kartu 4, langkah selanjutnya jumlahkan angka terkecil (kotak yang diarsir warna biru muda) pada tiap kartu tersebut :
Kartu 1 = 1
Kartu 2 = 2
Kartu 3 = 4 dan
Kartu 4 = 8
Maka, 1+2+4+8 = 15
Apakah hal tersebut adalah aneh atau memang ada rumusnya...? Penulis kebingungan dalam menghadapi hal ini, sebab alif laam miim (الم) pada al-qur’an juga berjumlah 127, untuk kejelasannya silahkan juga baca posting yang berjudul, “Kenapa jumlah الم (Alif Laam Miim) = 127?”

Wallahu a’lam...

Selasa, 26 Januari 2010

Siapa Yang Menyusun...?

Kombinasi dalam al-qur’an pada surat-surat tertentu saling berkaitan, bahkan pada KOMBINASI GULUNG (36 langkah) maupun pada KOMBINASI BENTANG (78 langkah). Untuk penjelasan tentang penamaan kedua kombinasi tersebut (kombinasi gulung dan kombinasi bentang) silahkan baca kembali posting sebelumnya.

Hal yang menarik adalah, alif laam miim (الم) selamanya akan tetap alif laam miim (الم)… Padahal jika lebih terbuka dan kritis lagi, maka, timbullah pertanyaan, kenapa harus alif laam miim (الم)…? Bukankah bisa saja yang lain...? Bahkan ada 5 kemungkinan lain dari kombinasi alif laam miim (الم) tersebut, kombinasi-kombinasi yang mungkin untuk dibentuk adalah :


Tabel 1

Jika dicermati lebih jauh lagi, sebenarnya kombinasi alif laam miim (الم) pada al-qur’an terulang sebanyak 6 kali, dan anehnya kemungkinan kombinasi lain yang dapat dibentuk dari huruf alif, laam dan miim (الم) juga 6 macam, pertanyaannya adalah, kenapa SELURUHNYA HARUS ALIF LAAM MIIM (الم)...?! Kenapa pada...
  1. surat 2 = alif laam miim (الم)
  2. surat 3 = alif laam miim (الم)
  3. surat 29 = alif laam miim (الم)
  4. surat 30 = alif laam miim (الم)
  5. surat 31 = alif laam miim (الم), dan
  6. surat 32 = juga alif laam miim (الم)...??!!
Bukankah jika “disepakati sebagai mukjizat” yang “hanya karena” jumlah huruf-huruf pada al-qur’an berkelipatan 19, bila memang diinginkan, bisa saja kombinasinya pada nomor surat 2,3,29,30,31 dan 32 seperti berikut :


Tabel 2

Atau mungkin dengan urutan nomor surat yang lain dari tabel 2 diatas...? Terdapat 720 kemungkinan susunan nomor surat yang dapat disusun, didapat dari 1x2x3x4x5x6=720, akan tetapi kombinasinya tetap 6 macam, sesuai dengan jumlah kemungkinan susunan yang dapat dibentuk dari huruf alif, laam dan miim (الم), sebab, bukankah YANG PENTING BERKELIPATAN 19...?! Nah loh, tapi kenapa tidak seperti yang dimaksudkan...?! Ternyata surat-surat nomor urutan 2,3,29,30,31 dan 32 seluruhnya adalah alif laam miim (الم)...!! Jadi, dari sisi ini saja kita dapat melihat bahwa, tidak sekedar jumlah huruf yang berkelipatan 19 saja bukan...??!! Atau mungkin jumlah hurufnya tidak berkelipatan 19...??!! Masalahnya, siapa yang sudah pernah menghitung jumlah huruf-hurufnya al-qur’an melalui mushaf qur’an yang asli (14 abad lampau)...?!

Jika demikian, terlalu panjang dan melebar kita berpikir, akan tetapi marilah kita fokus pada tabel 2 di atas kolom “kombinasi”, seluruhnya berlainan (sebanyak 6 macam) sesuai dengan kemungkinan kombinasi yang dapat dihasilkan dari jumlah huruf pembentuknya (3 huruf), alif laam dan miim. Nah... mengapa pada quran surat nomor urutan ke 2,3,29,30,31 dan 32 seluruhnya berkombinasi alif laam miim (الم)...?!

Untuk memudahkan dalam memahami kesistematisan kombinasi qur’an (dalam hal ini adalah kombinasi alif laam miim (الم)), maka, perhatikan contoh berikut :
Ambil sebuah dadu yang dibuat secara adil, tidak memihak pada salah satu permukaan dadu yang akan/harus muncul (memiliki 6 permukaan), kemudian marilah kita beri nama setiap permukaannya itu sebagai berikut :


Tabel 3

Lemparlah dadu tersebut hingga tak terhingga kali, maka, yang akan terjadi adalah :

“6 kombinasi yang lain dapat keluar pada lemparan keberapapun, seluruh permukaan dadu kemungkinan keluarnya sebesar 1/6 dikali tak terhingga”

Itulah contoh sederhana yang dihubungkan dengan KONSEP KEMUNGKINAN yang dapat terjadi.

Akan tetapi pada al-qur’an adalah sesuatu yang telah dan pasti terjadi...!! Jadi, jika mengacu dari konsep kemungkinan pada kombinasi qur’an, maka, permukaan dengan nama alif laam miim (الم) keluar pada setiap lemparan ke 2,3,29,30,31 dan 32, setelah itu alif laam miim (الم) tidak akan pernah keluar lagi.

Jika kita berpikir kritis tetapi adil/tidak memihak, maka, kita tidak akan mengatakan bahwa, “itu adalah dadu yang diatur, semua orang bisa melakukannya...!!” akan tetapi, yang akan dikatakan adalah, “bagaimana orang tersebut dapat mengetahui pada lemparan yang ke 2,3,29,30,31 dan 32 permukaan alif laam miim (الم) akan keluar, dan selamanya tidak akan keluar lagi...?!”

Hal ini menunjukkan bukan sembarang lemparan dadu, akan tetapi kombinasi al-qur’an adalah LEMPARAN DADU YANG DIATUR...!! Lantas, siapa yang dapat mengatur dan menyusunnya...?! Rumus yang bagaimana dapat disusun jika seseorang melempar dengan cara tertentu, maka akan keluar permukaan dadu seperti yang telah ditetapkan...?!

Yang jelas, nabi Muhammad SAW berada pada posisi penerima wahyu, pemberi kabar dan peringatan...


Wallaahu a’lam...